Virus Influenza Tipe A

Virus Influenza Tipe A dan Subtipenya

Virus influenza tipe A menyebabkan influenza pada unggas dan beberapa mammalia. Virus ini tergolong dalam genus Orthomyxoviridae. Beberapa isolat virus influenza tipe A menyebabkan penyakit akut pada unggas dan manusia.
Virus Influenza Tipe A 
Virus influenza tipe A dikategorikan ke dalam beberapa subtipe tergantung dari tipe protein yang dikandung pada permukaan tubuh virus:
 = hemagglutinin, yaitu protein yg menyebabkan penggumpalan sel darah merah
N  = neuraminidase, yaitu enzim yg memecah ikatan glikosida menjadi monosakarida dan neuraminic acid
Misalkan pada subtipe H5N1, ada 5 protein H dan 1 protein N yg menyusun tubuh virus.

Struktur Virus Influenza Tipe A 

Diketahui ada 17 subtipe H dan 9 subtipe N, secara teoritis dapat membentuk 153 macam kombinasi.

Subtipe virus influenza A yaitu:
·                     H1N1 yg menyebabkan "Spanish Flu/Flu Spanyol"  menewaskan 50 - 100 juta orang di seluruh dunia pada tahun 1918-1919. Virus H1N1 juga menyebabkan wabah flu babi pada tahun 2009
·                     H2N2 yg menyebabkan "Asian Flu/Flu Asia" pada akhir tahun 1950an. Wabahnya pertama kali terjadi di China (1957) , menyebar ke seluruh dunia pada tahun yg sama saat vaksin influenza sedang dikembangkan hingga tahun 1958. Wabah ini menyebabkan kematian 1-4 juta orang.
·                     H3N2 yg menyebabkan "Flu Hongkong" pada akhir tahun 1960an. Subtipe ini berkembang dari subtipe H2N2 dengan perubahan antigen. Pandemi flu Hongkong terjadi pada tahun 1968-1969 yg menewaskan lebih dari 750.000 orang. 
·                     H5N1 adalah ancaman pandemi influenza utama bagi dunia sejak pertengahan era 2000an. Kita mengenal virus ini sebagai virus flu burung yg menyebabkan kematian unggas & dapat menular pada manusia (zoonosis).
Jika dibandingkan dengan virus H1N1 yg menyebabkan wabah global pada thn 1918, virus H5N1 memiliki 25-30 variasi dari 4400 macam asam amino virus. Hal inilah yg menyebabkan virus H5N1 cepat berkembang & bermutasi menjadi virus yg ganas.
·                     H7N7 memiliki potensi zoonotik yg tidak lazim. Di Belanda, dilaporkan sebanyak 89 orang terinfeksi flu akibat virus H7N7 menyusul wabah di beberapa peternakan ayam, dilaporkan ada 1 kasus kematian.
·                     H1N2 bersifat endemik pada populasi manusia & babi. Strain H1N2 yg baru muncul akibat keragaman gen virus subtipe H1N1 dan H3N2. Protein hemagglutinin H1N2 sama seperti H1N1 sedangkan protein neuraminidase nya sama seperti H3N2.
·                     H9N2 menyebabkan infeksi Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI)  pada tahun 1999 di China & Hongkong pada 2 orang anak serta thn 2003 di Hongkong pada 1 anak. Ketiga anak tersebut berhasil disembuhkan.
·                     H7N2 menginfeksi 1 orang di New York (2003) dan 1 orang di Virginia (2002), keduanya berhasil disembuhkan
·                     H7N3 dilaporkan tersebar di Amerika Utara di beberapa peternakan unggas pada Februari 2004. Pada April 2004 sebanyak 18 peternakan dikarantina, sebanyak 2 kasus pada manusia terjadi dengan gejala konjungtivitis dan gejala mirip influenza ringan. Keduanya berhasil sembuh.
·                     H5N2 menyebar di Jepang pada tahun 2005, menginfeksi beberapa pekerja peternakan unggas di prefektur Ibaraki pada Januari 2006.
·                     H10N7 dilaporkan menginfeksi manusia untuk pertama kalinya di Mesir tahun 2007. Ada 2 balita terinfeksi, ayah dari salah satu balita tersebut adalah seorang pedagang unggas.
Berdasarkan patogenisitasnya, virus influenza A yg menyerang unggas digolongkan menjadi 2 kategori:
1.                   HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza)dapat menyebabkan penyakit akut dengan angka mortalitas tinggi, mencapai 90-100% pada ayam dalam waktu 48 jam. Itik dapat terinfeksi dengan tidak menunjukkan gejala
2.                   LPAI (Low Pathogenic Avian Influenza) tidak menyebabkan gejala atau hanya penyakit ringan seperti kerontokan bulu dan penurunan produksi telur.
Vaksin yang sering digunakan untuk mencegah infeksi Virus Influenza Tipe A:
2009 pandemic (Pandemrix), Fluzone, Influvac, Live Attenuated Influenza Vaccine (LAIV), Optaflu
Pengobatan
Amantadine, Arbidol, Laninamivir, Oseltamivir, Peramivir, Rimantadine, Vitamin D, Zanamivir
Sumber:
http://www.cdc.gov/flu/avianflu/influenza-a-virus-subtypes.htm
http://en.wikipedia.org/wiki/Influenza_A_virus