Jujur dalam kehidupan merupakan anjuran dari al-Qur’an dan al-Hadits. Islam menaruh perhatian serius terhadap akhlak terpuji ini. Islam selalu mengajak dan mendorong manusia agar memiliki watak ini.
Allah Ta’alaa berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At Taubah: 119).
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
Jujur juga merupakan sumber segala kebaikan, sebaliknya, dusta (bohong) adalah sumber segala malapetaka. Oleh karena itu, Nabi Saw. pernah bersabda :
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Imam Muslim)
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّهُ مَعَ الْبِرِّ وَهُمَا فىِ الْجَنَّةِ
“Kamu harus berkata jujur (benar), karena sesungguhnya ia bersama kebajikan dan keduanya adalah dalam surga.” (HR. Ahmad)
Jujur meliputi kejujuran didalam qalbunya (niat), jujur didalam berucap, jujur dalam berbuat, termasuk diantara jujur didalam berjanji. Sebaliknya Islam tidak menyukai dan bahkan memperingatkan manusia agar menjauhi dusta menjauhi ketidak jujuran.
Dusta adalah merupakan salah satu perangai yang bernilai rendah dan tercela. Dusta, menjadikan hukum-hukum rusak binasa. Dusta, menjadikan kehormatan terinjak-injak dan dusta pula yang menyebabkan berbagai kejahatan merajalela. Berita bohong/dusta sering mengakibatkan terputusnya hubungan persaudaraan menimbulkan konflik yang tidak menguntungkan dalam hubungan sesama manusia. Isu atau berita bohong tidak sedikit yang telah membuat seseorang kehilangan harga dirinya. Dusta juga bisa menyebabkan konflik yang tidak sepele, bahkan tidak jarang dusta-dusta yang disebarkan semisal berita bohong berujung pada peperangan yang berkepanjangan.
Allah Ta’alaa berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS. At Taubah: 119).
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
“Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS. Muhammad: 21)
Jujur juga merupakan sumber segala kebaikan, sebaliknya, dusta (bohong) adalah sumber segala malapetaka. Oleh karena itu, Nabi Saw. pernah bersabda :
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Imam Muslim)
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَاِنَّهُ مَعَ الْبِرِّ وَهُمَا فىِ الْجَنَّةِ
“Kamu harus berkata jujur (benar), karena sesungguhnya ia bersama kebajikan dan keduanya adalah dalam surga.” (HR. Ahmad)
Jujur meliputi kejujuran didalam qalbunya (niat), jujur didalam berucap, jujur dalam berbuat, termasuk diantara jujur didalam berjanji. Sebaliknya Islam tidak menyukai dan bahkan memperingatkan manusia agar menjauhi dusta menjauhi ketidak jujuran.
Dusta adalah merupakan salah satu perangai yang bernilai rendah dan tercela. Dusta, menjadikan hukum-hukum rusak binasa. Dusta, menjadikan kehormatan terinjak-injak dan dusta pula yang menyebabkan berbagai kejahatan merajalela. Berita bohong/dusta sering mengakibatkan terputusnya hubungan persaudaraan menimbulkan konflik yang tidak menguntungkan dalam hubungan sesama manusia. Isu atau berita bohong tidak sedikit yang telah membuat seseorang kehilangan harga dirinya. Dusta juga bisa menyebabkan konflik yang tidak sepele, bahkan tidak jarang dusta-dusta yang disebarkan semisal berita bohong berujung pada peperangan yang berkepanjangan.
Sumber :