Hancurnya Akhlak Karena Kebiasaan Facebook (Media Sosial)


Kesuksesan bukanlah hanya masalah teknis tapi juga masalah sikap atau akhlak, ya banyak yang telah sukses mendapatkan apa yang mereka inginkan juga berdampak pada sikap seperti sombong, angkuh, dan menganggap remeh orang lain. Padahal bukan sikap sombong dan angkuh yang membuat dirinya sukses.

Apalagi jika belum sukses, selalu mendapatkan masalah bertubi tubi, introspeksi apa saja yang telah dilakukan sampai sampai kok jadi gagal tujuannya. Kalau menurut saya simple  karena bukan usaha kearah tujuan yang dilakukan selama ini, malah usaha merusak diri sendiri. Merusak akhlak. Dan disibukan oleh hal itu saja. Waktunya dihabiskan untuk merusak dirinya sendiri. Sehingga mereka baru sadar kenapa banyak sekali kegagalan dalam hidupnya.

Orang kadang tidak mengetahui apa yang dihadapinya dan harus seperti apa bersikap. Karena syetan berada pada aliran darahnya, dan terus disuburkan dengan kebiasaan kesehariannya, kebiasaan umumnya remaja tanggung yaitu facebook, music, film, dan pacaran, ya apalagi. Semua itu mempengaruhi kesuksesan. Karena mempengaruhi akhlak, dan akhlak yang dipancarkan akan selaras dengan apa yang akan didapatkan.

Facebook menurut saya sudah bukan lagi tentang pertemanan tapi tentang narsisme dan ajang pamer. Ya yang terlalu aktif facebook itu akan berdampak pada ujub, takabur, ria, kita mulai dari Foto karena setiap foto yang dipajang niat menunjukan diri pribadi, "nih saya cantik" atau "ganteng", "ini foto saya sedang di luar negeri"  atau "nih saya mahasiswa universitas ternama dan sebagainya", ini foto saya sedang di pesawat dan liburan, semakin banyak pujian maka secara tidak sadar akan semakin banyak juga foto foto yang diunggah, padahal yang memuji banyak belum tentu tulus malah ada yang dengki, yang lebih parah kalau banyak yang muji dibilang cantik imannya gak kuat langsung unggah fotonya malah berpose menggoda lawan jenis (setengah telanjang), atau biar gak keliatan jomblo karena statusnya langsung fotonya banyak sama temen-temennya mau itu cowok atau sama cewe ataupun sampai ada foto nempel sama yang bukan muhrim ditebar seakan merasa ingin dipuji, mereka berpikir akan mendapatkan pujian yang akan dia dapatkan. Malah sebenarnya dia sedang menebar aibnya sendiri gak tanggung tanggung kesemua temannya.

Oke niatnya ga pamer atau ujub jadi yang saya upload adalah moment moment saya saat ditanah suci biar banyak yang terinspirasi yang malah kesannya menunjukan "ini foto saya waktu haji, loe udah bisa kayak gw blom, nanti kalo ketemu inget panggil gw haji ya" Jatohnya malah ria, takabur, mengharap pujian makhluk. Niat ibadah tuh malah jadi ingin dipuji orang lain gitu maksudnya, ibadah itu anatara diri dengan Allah, that's it. Kalau bisa tidak perlu orang lain tahu.

Kemudian sarana maksiat disana adalah banyak lawan jenis yang bebas berkomunikasi meskipun yang sudah berpasangan ataupun sudah memiliki calon. Ditulis dan semua orang akan tahu dan bisa membacanya. Banyak masalah timbul karena masalah ini. Ada yang tidak kenal berteman cuma sekedar menggoda (teman baru), al hasil timbulah masalah pertengkaran dan miris kalau sampai berakhir hanya karena tidak mau stop melakukan hal semacam ini. Terus inget mantan pacar (teman lama) atau digodain sama temen temen mantannya pun bisa dilihat di facebook. Menurut saya ini sangat menjijikan dan tidak menghargai status pasangan orang, seakan akan semua main main. Atau terlena sama yang modal gombal, hanya sebatas itu saja (niat gombal). Dan beraninnya cuma interaksi online yang akhirnya menimbulkan angan-angan yang tidak pantas.

Mantan pacar yang seharusnya dilupakan  malah bisa melihat kesehariannya. Yang ga kuat iman ya tergoda dan akhirnya rusaklah hubungan yang sudah terjalin hanya karena dunia MAYA dengan mengorbankan dunia realistik yang tumbuh dengan pengorbanan nyata, hanya karena tergoda atau melakukan hal yang tidak pantas dengan orang yang baru dikenal di dunia MAYA, ia ini terjadi hanya karena masalah akhlak. Sesuatu yang terlupakan dan dianggap remeh tapi ini sangat mempengaruhi kehidupan. Akhlak yang buruk karena dibiasakan melakukan pelanggaran setiap hari. dirusak setiap hari, hingga hatinya busuk, mati, dan tidak peka.

Lanjut Curhat di facebook. Yang mana itu seperti berbicara dan mengumumkan kepada orang banyak tentang pemikiran dan hati kamu. Paling bahaya  kalau temen kamu itu bukan hanya teman sepantaran tapi ada keluarga, teman sebaya, murid bagi yang berprofesi sebagai guru, tidak bisa disamakan seluruhnya, bahasa dan pemikiran yang dicantumkan di facebook sebagai status. Tidak lucu mcurhat masalah percintaan di facebook yang bisa dibaca oleh murid, dan jadi pembicaraan murid disekolah. Apa yang dicurhati bisa semuanya mulai dari pekerjaan, sekolah, teman, bahkan pasangan atau orangtua.

Jika hatinya kotor dan busuk maka otomatis kata kasar lah yang keluar, menghina, melecehkan, mengumpat, manja, ingin dipuji, ingin dilihat oleh lawan jenis, pamer, atau kata kata menggoda, privasi aib sendiri-keluaraga-teman diumbar, bernada jorok, menghina, gibah, aib sendiri di publish. Dampaknya banyak orang yang benci tidak simpati, jika siswa melihat gurunya seperti itu hilang wibawanya. Jika pemimpin banyak mengeluarkan kata tidak pantas apa kata bawahan?

Semakin banyak teman di facebook, maka semakin banyak juga fitnah/aib yang ditebar. Apalagi kalo aktif setiap jam dan tidak bisa menjaga tulisannya. Ini seperti mempublish keburukan kepada seluruh teman semasa hidup, teman sd, smp, sma, khursus, murid, klien dan lain sebagainya, karena semuanya ada di facebook. wow! Mesin Penebar Dosa Otomatis.

Kita tahu bahwa semakin banyak bicara maka kecenderungan berbuat dosa semakin banyak, walaupun berbicara hanya pada 1 orang saja, ini malah menyebarkannya kesemua teman; isi status bisa Ria, ujub, fitnah, melucu, menebar kebencian, gibah dan lain sebagainya kumplit, bukan hanya di facebook tapi juga hampir semua media sosial seperti BBM hampir sama. Semua itu dilakukan agar mendapat perhatian dan pujian, ini yang banyak dimanfaatkan oleh pembisnis.

Terlapu bebas di dunia maya akan berpengaruh pada kehidupan sebenarnya. Terutama Akhlak. Memperbaiki Akhlak adalah dengan perbanyak Berzikir, Perbanyak Dosa adalah dengan banyak bicara

Ya jika sudah seperti ini semakin sering kita aktif maka kecenderungan orang makin tidak suka, manusia juga memiliki hati nurani, meskipun itu buruk di idalam hatinya akan berkata iya itu buruk, dan saya tidak meu hidup dengan orang tipikal seperti itu.

Ingat postingan sebelumnya tidak semua teman itu baik ada yang iri bahkan dengki. Ya jelas facebook kan tempatnya orang yang kecenderungan menghabiskan waktunya untuk maksiat (merusak hati) bukan dzikir (memperbaiki hati). Dan hampir semua orang memiliki facebook. Jadi jangan aneh kalau banyak orang zaman sekarang yang akhlak dan tingkah lakunya sangat tidak terpuji, meskipun dia berkerudung, karena kerudungnya hanya untuk pamer kecantikan. Bukan memenuhi perintah agama atau istilahnya kedok saja, karena kelakuannya ya sama aja ternyata.

Kita  bukan lagi fokus pada tujuan tapi persaingan status.Juga bukan lagi fokus memperbaiki diri tapi melulu dunia dan apa yang dilakukan oleh teman kita (kepo). Persaingan ingin dipuji, berapa banyak komentar dan Like yang itu akan menambah keseringan kita menggunakan facebook. Karena Facebook sendiri juga seperti ajang popularitas. 

Saya juga bisa memiliki pemikiran seperti ini karena berhasil melakukan program non BB selama 3 minggu, dan zikr sehingga pikiran saya mulai terbuka. Hati saya mulaa kembali hidup pada hal hal kecil, mudah untuk memulai (dibaca merusak) daripada mengakhiri (memperbaiki) butuh proses yang lama untuk beradapatasi dan berlatih.

Kita mesti tidak menutup mata bahwa banyak kasus perceraian akhir akhir ini akibat media sosial semcam facebook, yang zaman dulu tidak ada kasus semacam ini, facebook itu sudah seperti gaya hidup, dan bisa mengancam kehidupan. Banyak artikel yang vulgar atau tidak secara langsung menunjukan bahaya facebook. Jadi berhati-hatilah.